Assalamualaikum.. Udah lama juga
ya rasanya ga ngeblog. Udah gausah basa-basi banyak-banyak, sekarang gue mau
nulis tentang MTQ ke 6 Tangerang Selatan . Gue gak bahas sampai ke akar-akarnya
mengenai MTQ tapi gue cuma mau nyeritain sekilas tentang pawai pembukaan
acaranya.
Sebelum masuk ke cerita gue
mau kasih tau dikit aja nih tentang apa itu MTQ. Sudah terpampang jelas di artikel ini
kalau MTQ itu singkatan dari Musabaqah Tilawatil Qur’an yang artinya lomba
membaca Al-Qur’an. Gak sembarangan baca, tapi bakal di perhatikan juga tajwid, qiraat dan keindahan serta kemerduan sang Qari dan Qari’ah dalam membaca
Al-Qur’an. Buat yang bingung siapa itu Qari dan Qari’ah mereka
itu sebutan bagi mereka yang mahir dalam seni membaca Al-Qur'an. Qari untuk laki-laki sedangkan Qari'ah untuk perempuan.
Nah sekarang mulai masuk ke hal
yang mau gue ceritakan. Jadi, mulai tanggal 26 Oktober 2015 di Kota Tangerang
Selatan di laksanakan acara MTQ, dan kalau saya tidak keliru acara ini akan berlangsung selama 4 hari. MTQ ke 6 Tangsel ini dilaksanakan di
kecamatan Setu, tepatnya di Taman Tekno 2.
Lazimnya sebuah acara perlombaan,
pasti ada yang namanya acara pembukaan. Nah di MTQ ini biasanya memang acara
pembukaannya itu dengan pawai atau arak-arakan atau iring-iringan. Karena MTQ
kali ini berada di tingkat kota, jadi peserta pawainya pun berasal dari kecamatan
yang ada di dalam kota tersebut.
Pawai Ta'aruf MTQ Tangsel kali ini dimulai dari Bundaran Tekno, lebih
tepatnya sih di depan kantor kecamatan Setu dan berakhir di depan Taman Tekno 2. Pawai dimulai sekitar
jam 12 siang yaa sekitar abis Dzuhur lah sampai gatau sampai jam berapa, karena
gue gak ngikutin sampe selesai.
Seru. Cukup menarik sih menurut
gue acara pawai kemarin tuh. Peserta pawai dari masing masing kecamatan diisi
sama Institusi, lembaga, atau organisasi yang ada di kecamatan tersebut
seperti:
PNS
Pramuka
Paskibra
Drum Band
Polisi
Dishub
PKK
BLHD (Badan Lingkungan Hidup
Daerah)
Dinas Tata Kota dan Pemukiman
Pemadam Kebakaran
Dharma Wanita
Pemuda Pancasila
Gak Cuma itu Finalis Kang Nong
Tangsel juga turut memeriahkan Pawai Ta’aruf ini lho
Masih banyak banget lagi deh
pokoknya...
Tapi dari sekian banyak keunikan
yang ada dalam rombongan pawai ada beberapa yang menarik perhatian gue.
Contohnya Dishub yang menunggang kuda ini:
Seneng aja gitu, kudanya ganteng hahaha (?) Yaudah lanjut ke rombongan
yang menarik perhatian versi gue berikutnya adalah bapak-bapak petani ini.
Seneng aja lihat topi meraka yang senada sama
seragam. Bayangin deh meskipun mereka terancam kehilangan sawah dan lahan
pertanian, rona bahagia tetap terpancar di wajah mereka *ceilaah
Dan hal yang menarik versi gue
berikutnya adalah delman serta miniatur mushola ini nih. Yep, delman berarti
kuda lagi.
Di dalam miniatur mushola ini ada Bedug. Gak seru
dong kalo bedug cuma jadi pajangan doang, jadi di dalem miniatur mushola itu
ada bapak-bapak yang nabuh bedugnya. Nih si bapak:
Foto-foto di atas di dominasi
sama rombongan dari kecamatan Ciputat, kecuali yang Pramuka sama Pemuda Pancasila,
mereka dari rombongan mana ya gue lupa. Pokoknya antara Ciputat Timur atau gak
Pondok Aren.
Selain itu ada juga kecamatan
yang mengikutsertakan kesenian daerah dalam rombongan pawainya, contohnya ada
kecamatan yang menampilkan Ondel-Ondel dan Reog Ponorogo. Hmm mungkin agak
gimana gitu ya soal yang Reog, apa kaitannya kah Tangsel dengan Ponorogo? Tapi
yasudahlah yang penting si Reog ini sudah membawa keceriaan untuk masyarakat
Tangsel yang hadir di Pawai Ta’aruf ini.
Ada juga nih saya lupa dari
kecamatan mana mereka bawa hasil kebun gitu ada Pepaya, Mangga, Pisang, Jambu dibeli
dari Pasar Minggu(?) Ngga tau deng mereka sayuran sama buah-buahannya dari
mana.
Nah di penghujung pawai, seluruh
iring-iringan pawai disambut oleh Ibu Wali Kota yang saat ini dijabat sama ibu
Airin Rachmi Diani beserta beberapa stafnya. Gatau dah gue bener apa ngga nulis
nama beliau, tapi yang pasti bu Airin cantik banget ya.
Banyak hal kocak dan lucu di acara pawai ini. Kaya rombongan dinas tata kota yang salah baris, terus juga ada anggota rombongan pawai yang ikut masuk rombongan pas udah deket panggung wali kota. Jadi mereka gak ikut jalan dari awal, Cuma nungguin di pinggir jalan dan dibawah pohon rindang yang gak jauh dari panggung wali kota. Rada curang si emang, temen-temennya pada pegel banget dia pegel aja, ibu-ibu nih biasanya yang kaya begini. Huh emang dasar ibu-ibu.
Tapi, seperti yang kita semua tahu, lumrahnya acara keramaian, pasti akan
selalu ada sampah yang berserakan di area acara. Nih buktinya:
Ngejelumit banget kalo udah bahas
sampah beginian, emang diperlukan banget kesadaran dari dalam diri sendiri buat
buang sampah pada tempatnya.
Oh iya satu lagi nih, dikarenakan
ketidaktahuan gue mengenai garis finish pawai dan emang kayaknya ini tuh
pengalaman gue ikut dateng ke acara beginian ditambah lagi kurang
dalamnya gue dalam menggali informasi seputar pawai-pawaian, gue pun
mendokumentasikannya dengan asal. Sembari jalan kalo ketemu yang pengen difoto
ya langsung jepret aja. Gue gak tahu kalo diujung tuh bakal disambut sama
walkot. Kalo tahu di ujungnya itu ada panggung wali kota, dari awal aja gue
diem di situ, karena apa? Karena para peserta pawai baru menunjukkan atraksi
atau gaya-gayaannya di depan wali kota, pas dijalan mah diem doang sambil
ketawa palingan. Huft, yasudahlah ya dijadikan pembelajaran saja biar kalo ada
beginian lagi gue udah tahu posisi yang tepat. Nah buat lengkapnya kalian bisa
liat 'cuplikan' video Pawai Ta’aruf MTQ ke VI Kota Tangerang Selatan di sini .
Sekian dulu nih kayanya tulisan
pengalaman kali ini. Mohon maklum ya buat foto-fotonya, karena emang hampir
semua gambarnya diambil sama seorang amatir. Da aku mah apa tuh moto aja
angle-nya jarang bener. Mohon kripik kritik dan saran serta koreksinya juga ya,
terimakasih.
Ada satu lagi nih nasihat dari
acara ini:
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.