Hai-hai, seperti yang dijanjikan
di tulisan sebelumnya, sekarang mau lanjut ke cerita soal Burok. Sebenenrnya saya
sendiri juga kurang tahu burok itu apa karena yang pas ‘ikut mudik’ kemarin
baru tuh lihat yang namanya burok. Jadi penjelasan mengenai buroknya saya tulis
sesuai analisa saya saja ya. Mohon koreksinya kalau saya salah.
Jadi Burok itu kesenian khas Cirebon yang berbentuk
boneka besar yang didalamnya terdapat orang untuk menggerakannya. Burok berarakan
dengan diiringi musik atau lagu berbahasa sunda atau lagu-lagu dangdut. Gampangnya
mirip Ondel-ondellah. Tahu kan Ondel-ondel
itu apa? Buat yang belum tahu, ondel-ondel itu kesenian Khas Jakarta
yang semacam boneka yang berarakan sambil diiringi musik khas betawi. Untuk lebih
lengkap mengenai ondel-ondel, silahkan googling
sendiri yah. Meskipun sama-sama berarakan, banyak perbedaan yang terdapat
antara Burok dengan Ondel-ondel.
Perbedaan yang pertama terdapat
pada bentuk. Jelas, beda daerah beda pula bentuknya. Kalau Ondel-ondel
bentuknya seperti orang yang berdiri tegak, sedangkan Burok hmm gimana yah saya
juga bingung milih kalimatnya. Ya pokoknya Burok itu untuk wajahnya mirip sama
orang tapi berkaki 4 dan memiliki sepasang sayap. Nih contoh gambar dari Burok:
Perbedaan yang kedua, terdapat
pada orang yang menggerakan dari dalam. Jelas, bentuknya saja sudah berbeda. Karena
postur Ondel-ondel mirip orang yang berdiri maka Ondel-ondel hanya diisi oleh
satu orang. Sedangkan burok diisi oleh 2 orang, satu orang di bagian depan dan
satu lagi di bagian belakang. Gerakan orang yang dibelakang itulah yang membuat
pantat Burok terlihat oglek-oglekan.
Perbedaan selanjutnya kesenian
Burok juga dilengkapi dengan Sisingaan
(singa-singaan) dan Domba-dombaan. Untuk sisingaan
dan domba-dombaannya diangkat oleh 4 orang. Ini dia contoh sisingaan beserta akang-akang yang mengangkatnya:
Sebenernya gak Cuma yang punya
hajat aja yang bisa naik Burok atau Sisingaan
atau Domba-dombaannya, orang lain juga boleh. Tapi untuk selain keluarga yang
punya hajat dikenakan biaya sebesar Rp10.000 per lagu. Harga yang gak seberapa
dibanding pegelnya pundak akang-akang yang ngangkat burok ini.
Mungkin beberapa diantara kalian
ada yang berpendapat “ngapain nontonin Burok, Cuma ngeliatin anak kecil
diangkat gitu, bosenin” atau semacamnya, tapi memang iya..... eh ngga deng,
nggak kok gak terlalu membosankan, karena ada saja kejadian ekspresi lucu dari wajah anak-anak yang naik burok.
Ada yang seneng.....
Bayangkan apa yang dikatakan dalam hati akang-akang tersebut. Haha si ibu ada-ada aja yaa hadeeeh.
Nah itu dia cerita soal Buroknya,
harap maklum untuk banyaknya foto yang kabur. Emang begini kalo amatiran. Nah untuk
lebih jelasnya lagi bagi yang mau liat pas buroknya joget nanti videonya akan
segera saya upload, tapi boong haha. Terima kasih sudah membaca dan nantikan tulisan berkutnya 😄